Bentuk Rupa Jurang di Bawah Laut Banda


Seperti Apa Rupa Jurang di Bawah Laut Banda?

Perairan Indonesia memiliki dua palung yang sangat dalam. Palung Laut Banda dan Palung Jawa di Samudera Hindia. Palung Jawa dalamnya 2500 meter sampai 5000 meter dari permukaan laut. Sedangkan yang paling dalam adalah Palung Laut Banda dengan kedalaman lebih dari 7000 meter. Apa itu palung? Palung adalah jurang yang terletak di dasar laut. Palung Laut Banda terletak di sebelah tenggara Pulau Banda atau di sebelah barat Kepulauan Kei.

Palung Laut Banda terbentuk karena pertemuan tiga lempeng kulit bumi, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia , dan lempeng Pasifik .Selain lautnya sangat dalam, di sini juga sering terjadi gempa. Gempa cukup besar dengan 8,5 Skala Richter pernah terjadi pada 1 Februari 1928 dan mengakibatkan tsunami setinggi 1,5 meter.



Gambar gelap pada peta ini menunjukkan daerah laut dalam Palung Laut Banda. Sumber peta: bakosurtanal.go.id


Gelap Gulita


Seperti apa rupa jurang laut Banda?
Semua masih misterius. Tak seorang pun pernah melihat dasar laut karena palung ini sangat dalam dan keadaannya gelap gulita. Sinar matahari tak mungkin sampai ke dasar laut dan hanya menembus permukaan laut sampai sekitar 150 meter.Seorang penyelam juga tak akan mampu menyelam sedalam 7000 meter dan menahan tekanan laut atau hidrostatik sebesar 700 kilogram per-sentimeter persegi.


Ekspedisi Snellius


Pada tahun 1929-1930, pemerintah kolonial Belanda mengadakan riset kelautan di daerah ini dengan menggunakan kapal HMS Willebrord Snellius. Dalam ekspedisi Snellius ini, para peneliti kelautan berhasil meneliti kedalaman laut Banda dan berhasil menetapkan bagian terdalam Palung Laut Banda, yaitu 7440 meter. palungGambar ini menunjukkan penampang kulit bumi, mulai dari daratan, laut, gunung, juga palung atau jurang laut.


Seperti kita ketahui, untuk mengukur kedalaman laut, peneliti menggunakan alat pengukur echo sounder . Prinsip kerja alat ini adalah mengeluarkan gelombang suara, lalu menangkap kembali gelombang suara setelah dipantulkan oleh dasar laut.


Ekspedisi Galathea


Bagaimana keadaan di dasar palung? Apakah di sana ada makluk hidupnya? Pada tahun 1951, sebuah ekspedisi ilmiah dari Denmark dengan menggunakan kapal Galathea berlayar ke Laut Banda. Dengan menggunakan alat khusus untuk mengambil lapisan tanah yang diturunkan dengan kabel baja, Galathea mencoba merogoh dasar palung dan membawa naik contoh tanah dan makluk di atasnya.
Hasilnya sangat istimewa.

Untuk pertama kalinya, para peneliti melihat langsung makluk-makluk misterius penghuni laut dalam. Selain itu, dalam penelitian itu juga diketahui, endapan di dasar laut Banda berupa tanah lempung halus, suhu air di dasar laut sekitar 3 derajat Celsius, terdapat oksigen meskipun berkadar sangat rendah.



Makluk Misterius


Makluk yang berhasil diangkat dari kedalaman lebih dari 7000 meter itu, antara lain sejenis teripang Paroriza gravei , jenis cacing Macellicephalus hadalis , isopoda atau serangga laut Macrostylis hadalis dan Leptanthura hendili , dan hewan mirip laba-laba Nympon femorale.

Untuk keperluan penelitian ilmiah selanjutnya, makluk-makluk misterius dari laut dalam Palung Laut Banda itu kini telah diawetkan dan disimpan di Museum Zoologi Kopenhagen .Meskipun penemuan tersebut sangat berharga, namun mata rantai kehidupan di kedalaman Palung Laut Banda itu sampai sekarang pun masih gelap gulita.




Laut Banda Menyimpan Rahasianya Sendiri!!!

 Laut Banda berada pada area kepulauan Maluku atau lebih tepatnya di bagian barat daya pulau Ambon dengan luas kisaran 500 x 1000 km persegi. Sedangkan dataran terdekat dengan laut tersebut adalah kepulauan Banda (Banda Naira) yang sudah terkenal sejak jaman sebelum masehi karena potensi Pala dan Fuli yang dimiliki daerah tersebut.


 Berbeda dengan hasil darat, Laut Banda juga menyimpan banyak kekayaan laut tidak kalah menarik bahkan menyimpan banyak misteri. Laut Banda terkenal dengan palung lautnya yang berkedalaman lebih dari 7000 meter sehingga belum ada seorang penyelam yang berhasil mencapai dasar. Cahaya mata hari sendiri tidak mampu menembus hingga palung laut.

Pada tahun 2015, seorang nelayan setempat pernah diliput dalam situs nationalgeographic.co.id karena penemuannya yang sangat menggemparkan dunia yaitu seekor ikan aneh.


 Laut Banda merupakan salah satu laut terdalam di dunia. Itu berarti banyak spesis yang hidup dalam laut tersebut sehingga wajar saja ada ikan aneh yang kerap kali ditemukan oleh nelayan. 

Menurut cerita turun - temurun dari beberapa penumpang kapal jalur Ambon - Tual - Saumlaki, pernah mereka melihat binatang - binatang laut raksasa ketika melintas Laut Banda seperti ikan paus, gurita, kura - kura dll. 

Wajar saja kalau tempat ini berhasil menarik perhatian dunia seperti pada event Sail Banda.

Ekspedisi Snellius : Pada tahun 1929-1930, pemerintah kolonial Belanda mengadakan riset kelautan di daerah ini dengan menggunakan kapal HMS Willebrord Snellius. Dalam ekspedisi Snellius ini, para peneliti kelautan berhasil meneliti kedalaman laut Banda dan berhasil menetapkan bagian terdalam Palung Laut Banda, yaitu 7440 meter.

Apa yang ada di palung laut ini ? apakah banyak binatang raksasa seperti cerita rakyat setempat ?

Sangat - sangat dalam sekali palung Laut Banda yang masih menyimpan banyak misteri, kita hanya bisa mensyukuri pemberian sang pencipta dan tetap menjaga alam ciptaan-Nya.

Peneliti Temukan Patahan Terbuka Terbesar Bumi di Laut Banda

Peneliti mengatakan, detasemen Banda mewakili sebuah retakan di dasar laut yang terbuka seluas lebih dari 60.000 km persegi.


Ahli geologi untuk pertama kalinya melihat dan mendokumentasikan patahan detasemen Banda di Indonesia timur dan berhasil mengetahui bagaimana proses terbentuknya. Patahan detasemen merupakan patahan yang memiliki sudut yang kurang dari 30 derajat. Patahan ini berpotensi menyebabkan gempa bumi besar ketika tergelincir.

Peneliti utama Dr Jonathan Pownall dari The Australian National University (ANU) mengatakan temuan akan membantu para peneliti menilai bahaya tsunami masa depan di daerah itu, yang merupakan bagian dari Cincin Api - daerah sekitar cekungan Samudera Pasifik dikenal karena gempa bumi dan letusan gunung berapi.


"Jurang ini telah dikenal selama 90 tahun tapi sampai sekarang belum ada yang bisa menjelaskan bagaimana struktur itu bisa terbentuk sampai begitu dalam," kata Dr Pownall.

"Penelitian kami menemukan sebuah jurang dengan kedalaman 7 km di bawah Laut Banda di   Indonesia Timur terbentuk oleh perluasan di sepanjang yang mungkin menjadi tempat pengidentifikasian pesawat di patahan terbuka terbesar di Bumi.”

Dengan menganalisis peta beresolusi tinggi dari lantai Laut Banda, ahli geologi dari ANU dan Royal Holloway University of London menemukan batu lantai laut terpotong oleh ratusan bekas luka yang sejajar.


Luka ini menunjukkan bahwa bagian kerak bumi ini lebih besar dari yang ada di Belgia atau Tasmania yang telah terpisah sejauh 12 km sepanjang retakan bersudut rendah, atau patahan detasemen, untuk membentuk tekanan dasar laut saat ini.

Dr Pownall mengatakan bahwa patahan ini, detasemen Banda, mewakili sebuah retakan di dasar laut yang terbuka lebih dari 60.000 km persegi.

“Penemuan ini akan membantu menjelaskan bagaimana daerah dasar laut terdalam di Bumi ini menjadi sangat dalam,” katanya.

Professor Gordon Lister juga berasal dari ANU Research School of Earth Sciences mengatakan ini merupakan kali pertama patahan terlihat dan didokumentasikan oleh para peneliti.

“Kami membuat argument yang baik untuk keberadaan patahan yang kami namakan Detasemen Banda berdasarkan data pengukuran kedalaman dan pengetahuan geologi daerah,” kata Professor Lister.


Dr Pownall mengatakan dia di dalam kapal sedang melakukan perjalanan di timur Indonesia pada bulan Juli saat dia mengetahui bentang alam yang menonjol konsisten dengan perluasan permukaan garis patahan.


“Saya kagum melihat hipotesa patahan pesawat, kali ini tidak pada layar komputer, melainkan mengaduk di atas gelombang,” kata Dr Pownall. Dia mengatakan bebatuan secara tiba-tiba di bawah patahan termasuk terbawa naik dari mantel bumi.


“Ini menunjukkan jumlah ekstrem perluasan yang terjadi karena kerak samudera menipis, di beberapa tempat menjadi nol," katanya. Dr Pownall juga mengatakan penemuan patahan Detasemen Banda akan membantu mengaji bahaya tsunami dan gempa bumi di masa depan.


"Di daerah ekstrem risiko tsunami, pengetahuan tentang patahan besar seperti Detasemen Banda, merupakan dasar untuk dapat menilai dengan benar bahaya tektonik," katanya.




Pesona dan Misteri Palung Laut Banda  Terdalam  di Indonesia


Berada jauh dari kota-kota besar, mungkin ada sebagian orang yang mendeskripsikan timur Indonesia sebagai "negeri" tak terjamah. Meski eksotisme alam memang jadi magnet utama bagi para pelancong, namun sederet misteri yang masih belum tersingkap pun bisa jadi alasan lain untuk berpelesir ke tanah asing.

Salah satu tempat di mana eksotisme dan misteri mudah berpadu-padan adalah Laut Banda. Ya, "kumpulan" air yang membentuk harmoni senada melalui gelombang dinamis itu menyembunyikan sejuta pemandangan fantastis berbalut misteri. Pasalnya, palung laut terdalam di Indonesia ternyata ada di Laut Banda.

Tandingannya hanya palung Jawa di Samudra Hindia dengan kedalaman yang mencapai 2.500 hingga 5.000 di bawah permukaan laut. Berada di barat Kepulauan Kei yang termasyhur akan "garis laut" berupa pasir putih, terdapat palung laut sedalam lebih dari 7.000 meter di bawah permukaan laut.


Kawasan ini masih meninggalkan misteri karena belum ada yang melihat dasar laut di area palung. Selain gelap total akibat tak ada sinar matahari yang bisa menembus, tekanan laut pun menjelma jadi rintangan lain, dan (tentu saja) belum ada penyelam yang mampu diving hingga kedalaman 7.000 meter.


Meski hanya bisa mengintip dari atas palung, eksotisme Laut Banda tak luntur sedikitpun. Air laut bersuhu hangat seakan mendukung penjelajahan bawah laut di waktu yang sedikit lebih lama. Juga, jangan lewatkan kesempatan untuk bersua dengan satwa laut yang jarang ditemukan di wilayah perairan lain di 
Indonesia, bahkan dunia.










Semoga Bermanfaat...
Terima Kasih Sudah Berkunjung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar