Ekosistem adalah tempat berinteraksinya biotik dengan biotik serta biotik dengan abiotik. Bumi sendiri adalah planet dengan banyak ekosistem. Ekosistem di bumi terbagi menjadi dua ekosistem besar, yaitu ekosistem darat dan eksistem air.
Ekosistem darat adalah ekosistem yang habitatnya berada di darat. Ekosistem darat antara lain hutan hujan, hutan musim, ekosistem gurun, atau ekosistem tundra. Sedangkan ekosistem air adalah eksistem yang habitatnya berada di air.
Eksistem air sendiri terbagi menjadi dua, yaitu eksistem air tawar dan air laut. Ekosistem air tawar antara lain ekosistem sungai, ekosistem danau, dan rawa- rawa. Sedangkan ekosistem laut, terbagi menjadi dua, yaitu ekosistem laut dalam dan ekosistem laut dangkal.
Laut Dalam
Ekosistem laut dalam adalah ekosistem yang berada di laut yang dalam. Eksositem ini berbeda dengan ekosistem laut dangkal. Hal ini karena cahaya matahari yang dapat masuk ke dalam sangat sedikit, atau tidak ada sama sekali. Makhluk hidup yang hidup di laut dalam rata- rata adalah hewan predator atau hewan pemakan bangkai. Selain itu, jumlah vegetasi di laut dalam nyaris tidak ada. Ekosistem laut sampai saat ini, masih menjadi misteri yang belum banyak terpecahkan. Karena hanya alat yang dapat masuk ke dalam air hingga ribuan meter. Beberapa hewan unik di temukan pada ekosistem laut dalam. Akan tetapi, akibat kurangnya teknologi serta pengetahuan, maka banyak hewan laut dalam yang belum dapat diindentifikasi. Ekosistem laut dalam dilihat berdasarkan lapisan kedalaman laut. Yaitu mesopelagic, bathyal, abyssal, dan hadopelagic.
- Mesopelagic adalah lapisan kedalaman laut pada kedalaman 500 hingga 1000 m. pada lapisan ini, jumlah sinar matahari yang masuk sudah berkurang banyak. Lapisan ini sering disebut sebagai twilight. Hal ini karena jumlah matahari yang masuk sedikit, jadi terlihat seperti senja. Hewan yang dapat hidup di kedalaman ini adalah hewan yang dapat hidup tanpa memerlukan sinar matahari yang banyal. Hewan tersebut seperti ikan paus. Vegetasi pada kedalaman ini, sangat sedikit, karena kurangnya jumlah sinar matahari yang masuk.
- Bathyal adalah lapisan kedalaman laut pada kedalaman 1000 hingga 4000 meter. Pada lapisan ini, sinar matahari yang masuk hampir tidak ada. Zona ini juga disebut midnight. Pada daerah ini, rata- rata suhu berkisar 4 derajat Celsius. Makhluk hidup di daerah ini adalah mahkluk hidup yang makan dari plangkton serta sisa- sisa dari makhluk hidup lain yang telah mati. Makhluk hidup yang membutuhkan matahari hampir tidak dapat ditemukan di zona ini.
- Abysal adalah zona dalam dari lautan. Zona ini berada pada kedalaman 4000 hingga 6000 meter. Zona ini juga bisa disebut sebagai lower midnight. Sinar matahari tidak ada yang masuk ke dalam zona ini. Sehingga zona ini sangat gelap dan dingin. Suhu pada zona berkisar antara 2 hingga 3 derajat Celsius. Kehiduapn pada zona ini, hanya diisi oleh hewan- hewan predator. Pada zona ini, banyak ilmuwan percaya bahwa gurita raksasa serta hewan- hewan purba masih hidup seperti hiu megoladon.
- Hadopelagic adalah palung laut. Zona ini berada pada kedalaman lebih dari 6000 meter. Zona ini adalah terdalam dari lautan yang ada di bumi. Masih banyak misteri yang belum dapat dipecahkan oleh banyak ilmuwan mengenai zona ini. Hal ini karena zona ini sangat dalam, dan sangat sulit untuk melakukan penelitian. Belum ada teknologi yang mampu menembus lapisan ini, sehingga banyak misteri laut dalam yang masih belum terpecahkan. Ada 7 laut di dunia yang termasuk lautan paling dalam di dunia.
Laut Dangkal
Ekosistem laut dangkal adalah ekosistem yang berada pada kedalaman kurang dari 500 meter. Pada lautan dangkal, jumlah hewan serta vegetasi dapat ditemukan dengan mudah. Hal ini karena laut dangkal mendapatkan banyak sinar matahari. Ekosistem laut dangkal, memiliki banyak keindahan, sehingga mudah dijadikan sebagai tempat wisata seperti taman laut bunaken di Indonesia. Ekosistem yang ada di lautan dangkal adalah ekosistem terumbu karang. Terumbu karang adalah salah satu makhluk hidup yang mudah di temukan di sepanjang pantai. Terutama di daerah ekosistem pantai, salah satunya di indonesia. Terumbu karang sendiri, memiliki berbagai macam jenis. Jenis- jenis terumbu karang di bedakan menjadi 4, yaitu berdasarkan tipenya, berdasarkan bentuk dan tempat tumbuhnya, berdasarkan letaknya, dan berdasarkan zonasinya.
A. Terumbu Karang Berdasarkan Tipenya
Terumbu karang berdasarkan tipenya dibagi menjadi dua, yaitu terumbu karang bertepi lunak dan terumbu karang bertipe keras.
- Lunak: jenis terumbu karang ini adalah terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai. Jenis terumbu ini tidak membentuk karang, dan cenderung subur karena mendapatkan sinar matahari yang cukup.
- Keras: jenis terumbu ini adalaj terumbu karang yang membentuk batuan kapur di dalam laut. Jenis terumbu ini sangat rapuh dan rentan pada perubahan iklim. Terumbu karang ini adalah pembentuk utama ekosistem terumbu karang.
B. Terumbu Karang Berdasarkan Bentuk Dan Tempat Tumbuh
Terumbu karang jenis ini, dibagi menjadi 4 jenis, yaitu
- Terumbu: terumbu adalah endapan dari batuan kapur. Endapan ini berbetuk seperti punggung laut yang menjadi salah satu pembentuk ekosistem pesisir.
- Karang: karang adalah biota laut yang memiliki peran dalam pembentukan terumbu. Bentuk karang beruas- ruas seperti bambu.
- Karang terumbu: karang terumbu adalah karang lunak yang tidak menghsilkan kapur. Karang terumbu banyak di jumpai di daerah pesisir pantai.
- Terumbu karang: terumbu karang adalah ekosistem di dalam laut, yang pembuatan akibat adanya simbiosis antara hewan dan tumbuhan laut.
C. Terumbu Karang Berdasarkan Letaknya
Terumbu karang berdasarkan letaknya di bedakan menjadi 4, yaitu:
- Terumbu Karang Tepi: terumbu ini adalah terumbu yang paling banyak ditemukan disekitar pesisir pantai. Terumbu ini bisa hidup hingga kedalaman 40 m. Terumbu ini berbentuk melingkar ke arah lautan lepas. Terumbu ini banyak ditemukan di Bunaken, Pulau Panaitan, dan Nusa Dua Bali.
- Terumbu Karang Penghalang: Terumbu ini hampir sama dengan terumbu karang tepi. Hanya saja, terumbu ini letaknya jauh dari pesisir. Terumbu ini dapat tumbuh hingga kedalaman 75 m. Terumbu ini banyak ditemukan di Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Kepulauan Banggai Sulawesi Tenggara.
- Terumbu Karang Cincin: terumbu karang ini bebentu seperti cincin. Terumbu ini banyak ditemukan di sekitar samudra atlantik.
- Terumbu Karang Datar: terumbu ini adalah terumbu karang yang membentuk pulau- pulau. Terumbu karang ini, tumbuh dari dasar laut menuju permukaan laut. Terumbu karang ini banyak ditemukan di Kepulauan Seribu dan Kepulauan Ujung Batu Aceh.
D. Berdasarkan Zonasi
Terumbu karang berdasarkan zonasi dibagi menjadi 2, yaitu yang menghadap ke arah angin, dan membelakangi angin.
- Terumbu yang menghadap ke angin: terumbu ini adalah terumbu yang lerengnya mengarah ke lautan lepas. Terumbu ini bisa hidup hingga kedalaman 50 m dan cenderung subur. Terumbu karang ini juga bisa disebut dengan pamatang alga.
- Terumbu yang membelakangi angin: terumbu ini adalah terumbu yang umumnya bersifat keras. Bisa ditemukan pada kedalaman laut kurang dari 50 m. Bentuk terumbu ini seperti hampatan karang yang sempit.
Ekosistem Air Laut : Pengertian, Ciri-ciri dan Jenisnya
Planet Bumi merupakan salah satu dari semua planet yang ada di tata surya.
Dari kesemua planet yang ada di tata surya, planet Bumi lah yang hanya
bisa dihuni oleh makhluk hidup. Hal ini karena planet Bumi mempunyai
komponen alam yang cocok dengan makhluk hidup dibandingkan ciri planet di tata surya lainnya. Semua yang dibutuhkan oleh makhluk hidup ada di dalam planet
Bumi ini. Selain itu, planet Bumi juga merupakan satu- satunya planet
yang memiliki cukup air, udara yang cocok dengan makhluk hidup, dan hal-
hal lain yang menjadi penunjang kelangsungan hidup makhluk hidup.
Makhluk hidup di bumi
Makhluk hidup yang hidup di Bumi ini ada beberapa macam, tidak hanya manusia saja, namun juga ada binatang, tumbuhan, dan juga mikroorganisme. Semua ini hidp berdampingan di Bumi. Bahkan, ketika hidup ndi Bumi kita juga perlu mengingat bahwa tidak hanya makhluk hidup saja komponen yang ada di Bumi. Masih banyak komponen lain yang perlu kita perhatikan, seperti udara, batu, suhu, panas matahari, dan lain sebagainya. Hal- hal seperti itu disebut sebagai komponen abiotik, disamping makhluk hidup sendiri disebut sebagai komponen biotik. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik semuanya berdampingan menjadi satu membentuk suatu lingkungan hidup yang disebut dengan ekosistem.
Berbicara mengenai ekosistem, di Bumi ini ekosistem dibagi emnjadi beberapa macam. Beberapa contoh ekosistem yang sangat erat dengan kehidupan sehari- hari dan sangat sering kita temui adalah ekosistem daratan dan perairan. Ekosistem perairan ini masih dibagi lagi menjdai beberapa macam menurut jenis perairan itu sendiri, diantaranya ada ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem laut, dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan embicarakan menegani salah satu ekosistem perairan yang ada di Bumi, yakni ekosistem air laut. Airtikel ini kaan membahas mengenai ekosistem air laut, meliputi jenisanya, ciri-cirinya, manfaatnya, dan lain sebagainya.
Pengertian ekosistem air laut
Salah satu awal ketika kita membicarakan sesuatu, maka kita perlu mengenal apa yang kita bicarakan tersebut. Maka dari itu kita sebaiknya mengenal apa itu ekosistem air laut terlebih dahulu. Ekosistem air laut merupakan salah satu jenis ekosistem di Bumi yang dikenal juga dengan ekosistem bahari. Ekosistem air laut ini merupakan ekosistem yang berada di perairan laut. Ekosistem air laut ini terdiri atas beberapa ekosistem lainnya yakni ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut ini didominasi oleh perairan asin yang sangat luas dan merupakan ekosistem yang menjadi tempat tinggal berbagai biota laut, mulai dari hewan ber sel satu, mamalia, invertebrata, hingga tanaman- tanaman laut seperti alga dan terumbu karang.
Dari kedua zonae sebelumnya, yakni zona litoral dan zona neritik,
zona oseanik merupakan zona yang paling dalam dari ekosistem air laut.
Zona oseanik ini merupakan wilayah ekosistem air laut yang lepas, yang
mana kedalamannya sangat dalam. Saking dalamnya, zona ini sampai
terlihat gelap. Zona oseanik ini dibedakan menjadi dua macam, yakni zona
batial dan juga zona abisal. Zona batial merupakan zona yang memiliki
kedalaman sekitaran 200 hingga 2000 meter. Zona batial mempunyai keadaan
yang remang- remang karena cahaya matahari yang masuk hanya sidkit
sekali, sehingga tanpak remang- remang.
Di zona batial ini kita tidak bisa menemukan produsen karena hanya dihuni oleh nekton (sejenis organisme yang aktif berenang). Sementara zona abisal merupakan zona yang memiliki kedalaman yang lebih jauh lagi yakni lebih dari 2000 meter. Zona abisal ini merupakan zona yang sama sekali tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Zona abisal ini dihuni oleh binatang- binatang predator, detrivitor atau pemakan sisa organisme, dan juga pengurai. Secara umum, air di zona oseanik ini tidak dapat bercampur dengan dengan air di permukaan air laut, hal ini karena keduanya memiliki perbedaan suhu. Batas dari kedua bagian ini dinamakan daerah termoklin.
Itulah bagian- bagian dari laut apabila dilihat dari tingkat kedalamannya. Lalu jika dilihat berdasarkan intesitas cahaya matahari yang bisa masuk, ekosistem air laut dibedakan atas zona- zona sebagai berikut:
Itulah bagian- bagian dari ekosistem air laut apabila dilihat dari beberapa kriteria. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai macam- macam ekosistem air laut.
Manfaat Ekosistem Air Laut
Ekosistem laut merupakan ekosistem yang banyak memberikan manfaat bgai kehidupan manusia. beberapa manfaat dari ekosistem air laut antara lain:
Itulah beberapa manfaat dari ekosistem air laut untuk kehidupan manusia dan juga makhluk hidup lainnya.
Penyebab Pasang Surut Air Laut
Dalam konsep dan teori mengenai pasang surut air laut yang telah dikemukakan di atas, kita mengetahui bahwa terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh oleh gaya gravitasi serta gaya tarik menarik benda- benda langit. Namun, untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebabnya, alangkah baiknya apabila kita mengupasnya lebih dalam karena pada kenyataannya juga ada beberapa faktor yang turut menyebabkan terjadinya pasang surut air laut ini. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut antara lain sebagai berikut:
Masih soal revolusi. Jika sebelumnya adalah revolusi bumi terhadap matahari, maka faktor penyebab pasang surut yang lainnya adalah revolusi bulan terhadap matahari. Bulan yang merupakan satelit alam dari bumi, ternyata mempunyai revolusi ganda, yakni dengan bumi dan juga dengan matahari. Ketika mengalami revolusi bersama- sama dengan Bumi, maka ada satu kemungkinan dimana matahari dan bulan berada dalam satu titik yang berdekatan. Dengan demikian kekuatan gaya tarik keduanya akan bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang biasanya.
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut, menurut pandangan teori keseimbangan, teori dinamis maupun faktor- faktor di luar teori teori- teori tersebut.
Tipe Pasang Surut Air Laut
Pasang surut yang merupakan fenomena alam berkala berupa menyusut dan meningginya permukaan air laut ternyata mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda. Tipe- tipe pasang surut air laut ini berbeda apabila dilihat dari waktu terjadinya. Beberapa tipe dari pasang surut air laut antara lain adalah sebagai berikut:
Nah, itulah beberapa tipe pasang surut air laut yang ada di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, maka Indonesia mempunyai laut yang luas dan pantai yang sangat panjang. Dengan demikian banyak juga tipe- tipe pasang surut air laut yang terjadi di Indonesia dengan perbedaan di tiap- tiap wilayahnya.
Manfaat Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut bukan saja merupakan sebuah fenomena biasa. Pasang surut yang terjadi di lautan ini ternyata membawa dampak baik bagi manusia yang notabene tinggal di daratan. Pasang surut air laut ini memberikan manfaat karena tenaga yang ditimbulkannya. Beberapa manfaat pasang surut air laut ini untuk manusia antara lain sebagai berikut:
Itulah beberapa informasi yang dapat dihadirkan dari pasang surut air laut. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih Sudah Berkunjung... Semoga Bermanfaat...
Makhluk hidup yang hidup di Bumi ini ada beberapa macam, tidak hanya manusia saja, namun juga ada binatang, tumbuhan, dan juga mikroorganisme. Semua ini hidp berdampingan di Bumi. Bahkan, ketika hidup ndi Bumi kita juga perlu mengingat bahwa tidak hanya makhluk hidup saja komponen yang ada di Bumi. Masih banyak komponen lain yang perlu kita perhatikan, seperti udara, batu, suhu, panas matahari, dan lain sebagainya. Hal- hal seperti itu disebut sebagai komponen abiotik, disamping makhluk hidup sendiri disebut sebagai komponen biotik. Baik komponen biotik maupun komponen abiotik semuanya berdampingan menjadi satu membentuk suatu lingkungan hidup yang disebut dengan ekosistem.
Berbicara mengenai ekosistem, di Bumi ini ekosistem dibagi emnjadi beberapa macam. Beberapa contoh ekosistem yang sangat erat dengan kehidupan sehari- hari dan sangat sering kita temui adalah ekosistem daratan dan perairan. Ekosistem perairan ini masih dibagi lagi menjdai beberapa macam menurut jenis perairan itu sendiri, diantaranya ada ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem laut, dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan embicarakan menegani salah satu ekosistem perairan yang ada di Bumi, yakni ekosistem air laut. Airtikel ini kaan membahas mengenai ekosistem air laut, meliputi jenisanya, ciri-cirinya, manfaatnya, dan lain sebagainya.
Pengertian ekosistem air laut
Salah satu awal ketika kita membicarakan sesuatu, maka kita perlu mengenal apa yang kita bicarakan tersebut. Maka dari itu kita sebaiknya mengenal apa itu ekosistem air laut terlebih dahulu. Ekosistem air laut merupakan salah satu jenis ekosistem di Bumi yang dikenal juga dengan ekosistem bahari. Ekosistem air laut ini merupakan ekosistem yang berada di perairan laut. Ekosistem air laut ini terdiri atas beberapa ekosistem lainnya yakni ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal atau bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem air laut ini didominasi oleh perairan asin yang sangat luas dan merupakan ekosistem yang menjadi tempat tinggal berbagai biota laut, mulai dari hewan ber sel satu, mamalia, invertebrata, hingga tanaman- tanaman laut seperti alga dan terumbu karang.
Ciri- ciri Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut mempunyai ciri khusus yang membedakannya dengan ekosistem lainnya. Ciri- ciri ekosistem laut ini secara umum adalah sebagai berikut:- Mempunyai variasi suhu, yakni perbedaan suhu antara bagian permukaan laut dengan bagian dalam atau kedalaman air laut.
- Memiliki tingkat salinitas yang tinggi, yakni semakin mendekati garis khatulistiwa maka salinitas semakin tinggi.
- Tidak terlalu dipengaruhi oleh keadaan iklim dan juga cuaca.
- Didominasi oleh NaCI hingga mencapai 75%.
Bagian- bagian Ekosistem Air Laut
Sebagai suatu ekosistem, ekosistem laut ini terdiri atas beberapa bagian. Secara umum, bagian- bagian dari ekosistem air laut ini dilihat dari jarak dari pantai dan juga kedalamannya. Dilihat dari sudut tersebut, ekosistem air laut dibedakan menjadi zona litoral, zona neritik, dan juga zona oseanik.
Zona yang kedua adalah zona neritik. Zona neritik ini disebut juga
dengan ekosistem pantai pasir dangkal. Zona neritik ini merupakan bagian
dari laut yang mempunyai tingkat kedalaman sekitar 200 meter, sehingga
masih dapat ditembus oleh cahaya matahari hingga ke bagian dasar. zona
neritik ini merupakan zona yang banyak dihuni oleh berbagai jenis
tumbuhan ganggang lalu atau rerumputan laut dan juga berbagai jenis
ikan. Do zona neritik ini kita akan menemukan suatu ekosistem lainnya
yang lebih kecil, yakni ekosistem terumbu karang,
ekosistem pantai batu, dan ekosistem pantai lumpur. Ketiga ekosistem
tersebut disebut juga sebagai jenis- jenis dari ekosistem pantai pasir
dangkal atau zona neritik ini.
Sebagai suatu ekosistem, ekosistem laut ini terdiri atas beberapa bagian. Secara umum, bagian- bagian dari ekosistem air laut ini dilihat dari jarak dari pantai dan juga kedalamannya. Dilihat dari sudut tersebut, ekosistem air laut dibedakan menjadi zona litoral, zona neritik, dan juga zona oseanik.
- Zona litoral
2. Zona neritik
3. Zona oseanik
Di zona batial ini kita tidak bisa menemukan produsen karena hanya dihuni oleh nekton (sejenis organisme yang aktif berenang). Sementara zona abisal merupakan zona yang memiliki kedalaman yang lebih jauh lagi yakni lebih dari 2000 meter. Zona abisal ini merupakan zona yang sama sekali tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Zona abisal ini dihuni oleh binatang- binatang predator, detrivitor atau pemakan sisa organisme, dan juga pengurai. Secara umum, air di zona oseanik ini tidak dapat bercampur dengan dengan air di permukaan air laut, hal ini karena keduanya memiliki perbedaan suhu. Batas dari kedua bagian ini dinamakan daerah termoklin.
Itulah bagian- bagian dari laut apabila dilihat dari tingkat kedalamannya. Lalu jika dilihat berdasarkan intesitas cahaya matahari yang bisa masuk, ekosistem air laut dibedakan atas zona- zona sebagai berikut:
- Zona fotik, yakni merupakan zona yang mudah ditembus cahaya matahari dan mempunyai kedalaman air kurang dari 200 meter. Di zona fotik ini kita akan menemui organisme yang melakukan fotosintesis.
- Zona twilight, yakni zona yang mempunyai kedalaman air antara 200 hngga 2000 meter. Di zona ini, cahaya matahari yang masuk hanya sedikit, oleh karena itu bersifat remang- remang.
- Zona afotik, merupakan zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari sama sekali, yakni di kedalam lebih dari 2000 meter.
- Epipelagik, yakni daerah yang berada di antra permukaan hingga kedalaman sekitar 200 meter.
- Mesopelagik, yakni daerah dengan kedalaman antara 200 hingga 1000 meter.
- Batiopelagik, yakni daerah jerang benua yang mempunyai kedalaman 200 hingga 2500 meter.
- Abisalpelagik, yakni daerah yag mempunyai kedalaman 4000 meter.
- Hadal pelagik, yakni daerah laut yang paling dalam dimana kedalaman lebih dari 6000 meter.
Itulah bagian- bagian dari ekosistem air laut apabila dilihat dari beberapa kriteria. Selanjutnya akan dijelaskan mengenai macam- macam ekosistem air laut.
Jenis-jenis Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut merupakan ekosistem yang beraneka ragam. Berikut ini adala macam- macam dari ekosistem air laut:- Ekosistem laut dalam. Ekosistem alut dalam ini terdapat di daerah laut paling dalam atau palung laut. Ekossitem ini tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari. Organisme yang hidup di ekosistem ini adalah predator dan ikan yang dapat memancaran cahayanya sendiri.
- Ekosistem terumbu karang. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang jernih. Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, antara lain adalah terumbu karang, hewan spons, mollusca, bintang laut, ikan, dan juga ganggang. Ekosistem terumbu karang ini mempunyai manfaat ekosistem terumbu karang bagi biota laut dan manusia yang beraneka ragam.
- Ekosistem estuari. Ekosistem ini berada di daerah percampuran air laut dengan air sungai. Di ekosistem estuari ini terdapat ekosistem yang khas, yakni ekosistem padang lamun dan ekosistem hutan mangrove.
- Ekosistem pantai pasir. Ekosistem pantai pasir merupakan ekositem yang berada di pesisir pantai dengan hamparan pasir. Tempat ini selalu terkena deburan ombak dan cahaya matahari yang kuat pada siang harinya.
- Ekosistem pantai batu. Ekosistem pantai batu ini merupakan ekosistem yang meiliki banyak bongkahan batu yang besar maupun kecil. Banyak organisme yang hidup di ekosistem ini, misalnya ganggang cokelat, kepiting, kerang, siput, dan juga burung.
Ekosistem laut merupakan ekosistem yang banyak memberikan manfaat bgai kehidupan manusia. beberapa manfaat dari ekosistem air laut antara lain:
- Sebagai sumber makanan bagi manusia, baik hewani muapun nabati.
- Sebagai pengontrol iklim di dunia
- Sebagai pembengkit listrik tenaga angin, tenaga ombak, dan tenaga pasang surut.
- Tempat rekreasi dan hiburan
- Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dan lainsebagainya.
- Tempat barang tambang berada
- Tempat penelitian dan juga riset
- Sumber air minum
- Jalur taransportasi.
- Mata pencaharian penduduk lokal.
Itulah beberapa manfaat dari ekosistem air laut untuk kehidupan manusia dan juga makhluk hidup lainnya.
Laut Pasang Surut: Pengertian, Teori, Penyebab, Tipe dan Manfaat
Laut merupakan sumber daya alam yang dimiliki oleh Bumi. Bumi adalah planet yang istimewa sehingga mempunyai air yang jumlahnya sangat mencukupi
bagi semua makhluk hidup. Selain itu, Bumi juga mempunyai karakteristik
khusus yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tidak ada planet di
tata surya ini yang menyamai Bumi sebagai planet yang cocok digunakan
untuk tempat tinggal. Air melimpah menutupi permukaan Bumi. Sebagai sumber daya alam, air merupakan elemen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk dapat
bertahan hidup. Maka dari itulah keberadaan laut sangatlah penting,
tidak hanya bagi Bumi namun juga makhluk hidup yang ada di dalamnya.
Berbicara mengenai laut, sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya karena banyak sekali yang bisa dibicarakan. Mulai dari manfaat laut, macam- macam laut, nama- nama laut di Bumi, keadaan bawah laut, fenomena- fenomena yang terjadi di laut dan lain sebagainya. Semua mengenai laut memanglah sangat menarik untuk dibicarakan, dan salah satunya mengenai fenomena- fenomena yang terjadi di lautan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu fenomena yang terjadi di laut yakni pasang surut air laut.
Pengertian Pasang Surut Air Laut
Kita mungkin sering mendengar kata pasang surut air laut. Seperti ketika kita memilih laut sebagai destinasi wisata, mungkin informasi yang di banyak dicari sebelumnya adalah mengenai kondisi dari laut tujuan wisata itu sendiri, apakah sedang dalam kondisi baik maupun tidak. Salah satu kondisi yang menjadi tolok ukur adalah pasang surutnya air laut. Apabila laut sedang pasang maka akan lebih baik kita tidak memilih laut sebagai tujuan wisata. Sebaliknya apabila laut sedang surut mungkin hal itu baik untuk kita memilih wisata laut. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kondisi pasang surut air laut ini?
Pasang merupakan kondisi atau keadaan dimana air laut naik daripada biasanya. Sementara surut merupakan kondisi dimana permukaan air laut turun daripada biasanya. Pada intinya, pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik ataupun turunnya posisi permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh faktor- faktor tertentu. Pasang surut air laut ini akan terjadi bergantian sesuai dengan periodenya atau faktor yang mempengaruhinya masing- masing. Selain itu, pasang surut yang terjadi pada lautan ini mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda. Hal ini akan kita jelaskan secara detail pada pembahasan di artikel ini.
Teori Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena alam yang berupa pergerakan air laut secera berkala dimana disebabkan oleh gaya gravitasi dan juga gaya tarik menarik oleh benda- benda laingi seperi matahari, bulan dan sebagainya. Para pendapat demikian sudah dipaparkan oleh banyak ahli, dimana para ahli menyatakan hal serupa. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan juga efek sentrifugal yang berasal dari dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi ini bervariasi secara langsung dengan massa namun berbanding terbalik dengan jarak.
Graya gravitasi yang dihadirkan lebih besar daripada matahari. Meskipun secara ukuran bulan jauh lebih kecil dari matahari, namun bulan ternyata mempunyai gaya tarik yang lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari dalam menyebabkan pasang surut karena jaraknya yang lebih dekat dengan Bumi. Gaya tarik gravitasi ini menarik air laut ke arah bulan dan juga matahari dan menghasilkan dua tonjolan atau bulge pasang surut gravitasional di laut. Ada beberapa teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut ini, antara lain Teori Keseimbangan atau Equilibrium Theory dan juga Dynamical Theory. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan penjelasan dari masing- masing teori.
Nah, itulah dua teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut. Dan itu pula konsep mengenai air laut yang pada intinya terjadinya pasang surut air laut ini sangat berkaitan dengan gravitasi serta gaya tarik menarik dari benda- benda langit.
Berbicara mengenai laut, sepertinya tidak akan pernah ada ujungnya karena banyak sekali yang bisa dibicarakan. Mulai dari manfaat laut, macam- macam laut, nama- nama laut di Bumi, keadaan bawah laut, fenomena- fenomena yang terjadi di laut dan lain sebagainya. Semua mengenai laut memanglah sangat menarik untuk dibicarakan, dan salah satunya mengenai fenomena- fenomena yang terjadi di lautan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu fenomena yang terjadi di laut yakni pasang surut air laut.
Pengertian Pasang Surut Air Laut
Kita mungkin sering mendengar kata pasang surut air laut. Seperti ketika kita memilih laut sebagai destinasi wisata, mungkin informasi yang di banyak dicari sebelumnya adalah mengenai kondisi dari laut tujuan wisata itu sendiri, apakah sedang dalam kondisi baik maupun tidak. Salah satu kondisi yang menjadi tolok ukur adalah pasang surutnya air laut. Apabila laut sedang pasang maka akan lebih baik kita tidak memilih laut sebagai tujuan wisata. Sebaliknya apabila laut sedang surut mungkin hal itu baik untuk kita memilih wisata laut. Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kondisi pasang surut air laut ini?
Pasang merupakan kondisi atau keadaan dimana air laut naik daripada biasanya. Sementara surut merupakan kondisi dimana permukaan air laut turun daripada biasanya. Pada intinya, pasang surut merupakan fenomena pergerakan naik ataupun turunnya posisi permukaan perairan laut secara berkala yang disebabkan oleh faktor- faktor tertentu. Pasang surut air laut ini akan terjadi bergantian sesuai dengan periodenya atau faktor yang mempengaruhinya masing- masing. Selain itu, pasang surut yang terjadi pada lautan ini mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda. Hal ini akan kita jelaskan secara detail pada pembahasan di artikel ini.
Teori Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut merupakan suatu fenomena alam yang berupa pergerakan air laut secera berkala dimana disebabkan oleh gaya gravitasi dan juga gaya tarik menarik oleh benda- benda laingi seperi matahari, bulan dan sebagainya. Para pendapat demikian sudah dipaparkan oleh banyak ahli, dimana para ahli menyatakan hal serupa. Pasang surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan juga efek sentrifugal yang berasal dari dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi ini bervariasi secara langsung dengan massa namun berbanding terbalik dengan jarak.
Graya gravitasi yang dihadirkan lebih besar daripada matahari. Meskipun secara ukuran bulan jauh lebih kecil dari matahari, namun bulan ternyata mempunyai gaya tarik yang lebih besar dua kali lipat daripada gaya tarik matahari dalam menyebabkan pasang surut karena jaraknya yang lebih dekat dengan Bumi. Gaya tarik gravitasi ini menarik air laut ke arah bulan dan juga matahari dan menghasilkan dua tonjolan atau bulge pasang surut gravitasional di laut. Ada beberapa teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut ini, antara lain Teori Keseimbangan atau Equilibrium Theory dan juga Dynamical Theory. Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan penjelasan dari masing- masing teori.
- Teori Keseimbangan (Equilibrium Theory)
- Teori Pasang Surut Dinamik (Dynamical Theory)
- Kedalaman perairan dan luas perairan
- Pengaruh rotasi Bumi
- Gesekan dasar rotasi Bumi
Nah, itulah dua teori yang mengkaji tentang pasang surut air laut. Dan itu pula konsep mengenai air laut yang pada intinya terjadinya pasang surut air laut ini sangat berkaitan dengan gravitasi serta gaya tarik menarik dari benda- benda langit.
Penyebab Pasang Surut Air Laut
Dalam konsep dan teori mengenai pasang surut air laut yang telah dikemukakan di atas, kita mengetahui bahwa terjadinya pasang surut air laut karena pengaruh oleh gaya gravitasi serta gaya tarik menarik benda- benda langit. Namun, untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebabnya, alangkah baiknya apabila kita mengupasnya lebih dalam karena pada kenyataannya juga ada beberapa faktor yang turut menyebabkan terjadinya pasang surut air laut ini. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut air laut antara lain sebagai berikut:
- Menurut teori keseimbangan, pasang surut air laut dipengaruhi oleh:
- Rotasi Bumi pada sumbunya
- Revolusi Bumi terhadap matahari
- Revolusi bulan terhadap matahari
Masih soal revolusi. Jika sebelumnya adalah revolusi bumi terhadap matahari, maka faktor penyebab pasang surut yang lainnya adalah revolusi bulan terhadap matahari. Bulan yang merupakan satelit alam dari bumi, ternyata mempunyai revolusi ganda, yakni dengan bumi dan juga dengan matahari. Ketika mengalami revolusi bersama- sama dengan Bumi, maka ada satu kemungkinan dimana matahari dan bulan berada dalam satu titik yang berdekatan. Dengan demikian kekuatan gaya tarik keduanya akan bergabung dan dapat menarik permukaan air laut daripada kondisi yang biasanya.
- Menurut teori dinamis, pasang surut air laut dipengaruhi oleh:
- Kedalaman dan luas perairan
- Pengaruh rotasi Bumi
- Gesekan dasar
- Topografi dasar laut
- Lebar selat
- Bentuk teluk
Itulah beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pasang surut air laut, menurut pandangan teori keseimbangan, teori dinamis maupun faktor- faktor di luar teori teori- teori tersebut.
Tipe Pasang Surut Air Laut
Pasang surut yang merupakan fenomena alam berkala berupa menyusut dan meningginya permukaan air laut ternyata mempunyai beberapa tipe yang berbeda- beda. Tipe- tipe pasang surut air laut ini berbeda apabila dilihat dari waktu terjadinya. Beberapa tipe dari pasang surut air laut antara lain adalah sebagai berikut:
- Pasang surut harian ganda
- Pasang surut harian tunggal
- Pasang surut campuran condong ke harian ganda
- Pasang surut campuran condong ke harian tunggal
- Dua pasang purnama (spring tides)
- Dua pasang perbani (neap tides)
Nah, itulah beberapa tipe pasang surut air laut yang ada di Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara kepulauan, maka Indonesia mempunyai laut yang luas dan pantai yang sangat panjang. Dengan demikian banyak juga tipe- tipe pasang surut air laut yang terjadi di Indonesia dengan perbedaan di tiap- tiap wilayahnya.
Manfaat Pasang Surut Air Laut
Pasang surut air laut bukan saja merupakan sebuah fenomena biasa. Pasang surut yang terjadi di lautan ini ternyata membawa dampak baik bagi manusia yang notabene tinggal di daratan. Pasang surut air laut ini memberikan manfaat karena tenaga yang ditimbulkannya. Beberapa manfaat pasang surut air laut ini untuk manusia antara lain sebagai berikut:
- Sumber penghasil tenaga listrik
- Dapat menghasilkan garam
- Melakukan surfing atau selancar
Itulah beberapa informasi yang dapat dihadirkan dari pasang surut air laut. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih Sudah Berkunjung... Semoga Bermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar