Pertemuan dua jenis air laut (tawar dan asin)
Pernah membaca "QS. Ar-Rahman:19-20"
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
dan "QS. Al-Furqaan:53"
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
Saya sering penasaran dengan “dua lautan” tersebut. Bagaimana bisa air dengan ‘massa jenis’ yang berbeda ini bertemu apalagi dengan tanpa melampaui batas masing-masing.
Mencari sana sini akhirnya ketemuuuu. Dan berbagi untuk kalian.
Dua lautan tersebut berada di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.
Penjelasan ilmiah yang saya ambil dari salah satu sumber kelautan:
“Arus Selat Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik.”
Masih penasaran, Lalu apakah air dari dua lautan ini akan bercampur di Samudera Atlantik? Ternyata jawabannya TIDAK.
Dua lautan ini tidak bercampur, bahkan serasa ada pembatas yang memisahkan kedua jenis air tersebut. Terlihat dari berbedanya warna sebagai batas ‘massa jenis’ kedua air laut. Air laut dari samudera Atlantik berwarna biru cerah, sedang air laut dari Laut tengah berwarna biru lebih gelap.
Berikut penjelasan ilmiahnya:
“Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda.
Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania. Menurut pengetahuan modern, sifat lautan ketika bertemu tidak bisa bercampur satu sama lain.
Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.”
Dan ternyata diketahui melalui ilmu pengetahuan modern bahwa air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudera Atlantik dan terus masuk sejauh ratusan kilometer di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya.
Alquran sudah menyebutkannya belasan abad yang lalu, dan pengetahuan manusia baru dapat mengungkapkannya di abad 20. Subhannallah..
Sekian Dan Terima Kasih..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar